1

PENONTON KU

"Pagi sayang, maaf ya semalem aku ketiduran hehe”

“Pagi, hmm iya kamu mah kebiasaan lagi chat seru2 eh ditinggal tidur, aku kan pengen loh mulai hari dengan kamu dan mengakhiri hari dengan kamu juga huuu”

“Iya maaf ya sayang, tapi kan gara-gara itu aku selalu menyapa kamu duluan setiap pagi, yakan?” 

“Iyasih, tapi kalo alesan menyapaku karena rasa bersalah sih aku ogah” Kataku ngambek.

“Iya kamu emang pengennya aku sapa karena apa sayang? :*” Katanya sembari menyisipkan emoticon kesukaan ku.

“Hmm karena….. ah udahlah gak kuat kalo udah dapet emote itu” Aku menyerah.

Diatas adalah sebagian isi chat aplikasi Whatsapp ku dengan seorang wanita yang sudah kupacari setahun lebih beberapa hari, kami sangat intens komunikasi melalu chat Whatsapp ini karena banyak hal membahagiakan dan menyemangatkan yang sering kuterima darinya, sebelum melihat lanjutan isi chat nya mari aku kenalkan dulu pacarku.

Sarah Viona Zulaika namanya, Berhijab, Cantik, Putih, Ramping, Tinggi, Pintar dan Sholehah itulah sosok positifnya, negatifnya? Tidak ingin kusebut karena tertutup oleh rasa sayangku padanya. Sebenarnya dulu keputusanku untuk mendekatinya sedikit nekat karena Sarah membuat ku Minder dengan pencapaian yang telah ia lakukan, ia tercatat sebagai mahasiswa Magister di kampus negeri terkenal dikota Lampung. Sedangkan aku hanya seorang laki-laki belum Sarjana dan cuma bermodalkan profesi yang awalnya kujadikan hobi yaitu Stand Up Comedian. 

Beruntungnya aku, Sarah sangat suka dibuat tertawa, aku merasa pas sekali Tuhan mempertemukan anak TK dan Badutnya untuk mencinta, aku teramat bahagia ketika melihat gelak tawa nya lepas karena mendengar lelucon2 receh dariku yang mungkin sangking recehnya bisa untuk membayar upah parkir di Indomaret, katanya aku selalu lucu tapi kataku kamu yang selalu baik, yang aku suka lagi darinya yaitu sense humor nya cukup tinggi sehingga memotivasi untuk membuat lelucon yang kualitasnya diatas rata-rata pula. Bahkan aku sering mengajaknya bertemu dan sudah menyiapkan lelucon baru untuk dia dengar. Ahhhhh aku jadi ingat kejadian waktu aku dirumahnya saat pertama kali kami Jadian.

Katanya jangan tertawa berlebihan
Kataku tertawalah sepuasnya
Sudah, yang berlebihan itu
Cuma caraku membuatmu tertawa

“Hey kok kamu murung?” Tanya ku setelah melihat raut wajahnya yang ingin sekali ku hibur.

“Iya aku lagi banyak pikiran”

“Aku jadi berasa banyak kembaran deh”

“Loh kok gitu?”

“Ya aku kan jadi objek pikiran kamu”

“Hahahaha” Dia tertawa sembari menutup mulutnya.

“Ohya kok aku takut ya ngeliat cewe yang kemana2 bawa tas gede?”

“Hah takut kenapa? kan wajar cewe kalo lagi pergi banyak bawaan”

“Iya itu dia masalahnya, kemaren aku  liat cewe keringetan terus dia langsung keluarin tissue dari tasnya, terus pas kepanasan dia langsung keluarin kipas, terus pas rambutnya lepek dia langsung keluarin hairdryer, kan aku jadi takut kalo dia mau pipis nanti dia keluarin Pispot”

“Hahahaha” Dia tertawa sembari memukul kecil badanku.

“Eh kasian loh temenku, dia pacaran sama cewe orang kaya”

“Loh, bukannya malah beruntung ya dapet cewe orang kaya?”

“Iyasih, tapi masalahnya cewenya ini terlalu kaya jadinya boros, masa katanya dia pernah nemenin cewenya ini beli paha ayam di MCD banyak banget tapi gak dimakan”

“Ih kok gak dimakan, mubazir banget”

“Iya soalnya paha ayamnya cuma buat dibanding-bandingin sama paha cewenya doang sexyan mana”

“Hahahaha” Dia tertawa lepas sampai mencubit tanganku.

“Kamu bahagia gak kenal sama aku?” Setiap habis melontarkan lelucon dan dia tertawa aku memang sering menyelipkan pertanyaan ini kepadanya.

“Iya kamu selalu tau cara buat aku bahagia hehehe” Dia tersipu malu yang terlihat dari pipinya memerah jelas karena efek kulitnya yang sangat Putih mulus yang sering kusebut dengan Putih orang kaya (orang kaya yang kulitnya jarang terkena sinar matahari)

“Tapi kenapa kamu kalo ketawa kadang suka ditutup mulutnya?”

“Katanya kalo ketawa gak boleh berlebihan, yang berlebihan itu gak baik”

“Berarti aku gak baik dong?”

“Kenapa kamu?”

“Aku terlalu berlebihan suka sama kamu”

“Hahaha ahh mulai deh playboy nya keluar”

Hari itu tanggal 8 januari 2017 tepat dihari minggu aku berniat mengungkapkan isi hatiku padanya, dia termasuk wanita yang sulit untuk didekati, itulah yang membuatku semakin yakin untuk mendekatinya karena aku suka tantangan, setelah melalui proses Pendekatan yang tidak biasa seperti dulu aku mengajaknya untuk naik ke atas Panggung Stand Up Comedy Special pertamaku, diselah ku Standup dia kurayu dengan Bit-Bit gombalan mautku, kuberi bunga, kusuapi kue tart, yang ditonton sekitar ratusan orang, beberapa sahabatnya serta Ibu Kakak dan saudaraku. Dimalam spesialku itu dia terlihat senang atas perlakuan romantisku mungkin itu yang membuatnya sedikit luluh padaku.

Setelah beberapa kali membuatnya tertawa dihari itu didepan teras rumahnya aku merasa tiba di moment yang tepat untuk mengungkapkan rasa. Dan kebetulan ketika ingin mengungkapkan rasa terdengar rekaman ibu2 pengajian bernyanyi lagu UMI dari arah masjid yang biasa kita dengar sebelum adzan maghrib, ahhh romantis yang syariah sekali hubungan kami.

Aku mungkin bukan pasangan ideal untukmu
Tapi aku yakin
Caraku mencintaimu ideal bagi semua pasangan

“Oya Sarah, aku boleh bilang sesuatu sama kamu?"

“Bilang aja, apa?”

“Sebenarnya yang pengen aku bilang ini kamu udah tau sih, tapi kali ini aku pengen mempertegasnya lagi, setelah beberapa perkenalan yang udah kita lewatin, boleh gak sekarang aku jadi pacar kamu?"

“……” Dia diam sejenak.

“Kamu mau serius apa main2? Kalo main2 aku gak mau” Tegasnya.

“Aku serius dan kamu bisa melihatnya, apa yang kamu mau dari sosok laki-laki ideal kamu, aku bisa kok lakuin untuk kamu, kamu bilang aja” 

“Tapi kalo yang aku mau dari kamu, aku gak mau bilang gimana?” 

“Kamu harus bilang karena aku gak ada indera keenam untuk menebaknya, aku kan bukan mentalist” 

“Tapi kan kamu tau aku jarang ngomong orangnya, kan pas juga sih kamu stand up comedian aku penonton nya hehe”

“Sekarang kamu gausah jadi Penonton aku dong, tapi Perform bareng aku untuk jalanin cerita lucu dihubungan kita”

“Hehehe yaudah kita jalani dulu aja ya, sembari aku mau melihat keseriusan kamu” Jawabnya.

“Yeay akhirnya, makasih ya udah membayar perjuanganku, sekarang kita berdua resmi jadi anak kembar” Senang ku setelah mendengar jawabannya.

“Hah kok kembar?” Tanya nya heran.

“Karena jodoh itu mirip hehehe” Jawabku dengan senang.

Sebenarnya dari lubuk hatiku ingin sekali langsung mengajaknya menikah pada saat itu karena aku pernah trauma menjalani hubungan serius namun ditinggalkan dan kenyamanan ku padanya mengalahkan Ego ku dan memberi makan perasaan ku. Walaupun aku menyadari kalau menikah juga tidak semudah itu, banyak yang harus disiapkan, mental untuk menghindari dari segala macam godaan, iman untuk mendekatkan pasangan pada Tuhan, Rasa untuk membahagiakan dalam bentuk apapun dan masih banyak hal termasuk finansial yang harus disiapkan untuk hidup berumahtangga.

Ya walaupun sebenarnya hubungan ini membahagiakan bagi kami, banyak hal yang sudah kami lewati, banyak harapan yang menyelimuti hati, perhatian yang super duper menenangkan, rasa memiliki yang teramat dalam, tapi kami lupa satu hal yaitu Memantaskan diri untuk sehidup semati. Sampai akhirnya dipagi itu lanjutan dari isi chat nya mengagetkan ku. 

“Sayang, kamu inget gak waktu kita pertama kali jadian aku bilang apa untuk hubungan kita?” Tanya nya.

“Inget dong, kamu mau melihat keseriusan aku itu kan? Kenapa sayang? Emang belum keliatan?” Tanya ku.

“hmm boleh Jujur gak sayang?”

“Boleh dong sayangku”

“Gini sayang, sebenernya setelah kita jalanin hubungan selama ini kamu itu udah jadi lelaki ideal aku  untuk jadi pacar"

“Alhamdulillah dong”

“Tapi maaf , kamu masih sangat jauh dari lelaki ideal aku untuk jadi suami, kamu tau gak aku tuh pengen nanti punya suami yang Sholeh sedangkan kamu Sholat aja masih harus sering disuruh, terus aku pengen punya suami yang bisa manjain aku sedangkan kamu malah lebih manja dari aku, aku pengen punya suami yang bisa hargain aku lebih sedangkan kamu kadang masih suka menel-menel sama cewe, sekarang kamu juga belum wisuda dan punya kerjaan tetap lagi jadi sulit untuk bisa serius mau nikahin aku, aku suka dibuat kamu tertawa tapi aku gamau dibuat sedih juga” Isi chat nya yang mengagetkanku.

“Aku bisa perbaiki ini semua sayang, kalau kamu bilang apa inginmu aku pasti lakukan kok” Akupun membalas dengan gelisah.

“Udah telat, jujur aku sekarang gak tau perasaan aku ke kamu gimana, aku makin lama makin ragu sama kamu, makin lama perasaan aku ke kuras terus sama tingkah kamu yang buat aku berfikir negatif, perasaan aku yang dulu ke kamu udah pergi” Lanjutan chat nya yang mulai membuatku sedih.

“Kenapa sih kamu biarin rasa ragu kamu tanpa ada kesempatanku untuk memperbaikinya? Katamu aku yang paling tau caranya buat kamu bahagia! Mana!” Balasan emosi ku.

“Maafin aku ya sayang, untuk sekarang aku gamau nyakitin kamu terlalu lama menjalani hubungan sama wanita yang perasaannya udah beda, aku pengen kita udahan biar kamu fokus memperbaiki diri kamu, aku juga fokus memperbaiki diri aku, kita sama-sama memantaskan diri untuk kelak kita dipertemukan lagi bila jodoh, mungkin sekarang untuk mengisi kesendirian kamu bisa cari perempuan lain biar kamu gak kepikiran aku lagi, kamu pasti bisa” Lanjutan chat nya yang membuatku semakin sedih.

Ini perasaanku, bukan budakmu
Yang saat kau tak butuh lagi kau masih saja menyuruhnya
Untuk pergi mencari Tuan yang baru

“Jangan minta maaf untuk alasan meninggalkan, minta maaf lah untuk hal salah yang sudah kamu perbuat, kamu tau apa yang salah dari kamu?” Balasanku sambil menahan tangis.

“Hmmm.. apa?”

“Penempatan posisi kamu!”

“Maksudnya?”

“Kamu inget waktu aku nembak kamu aku pernah bilang jangan hanya jadi Penonton ketika aku Perform dihubungan ini, karena posisi kamu daridulu hanya jadi Penonton yang ketika kamu tidak puas dengan yang aku suguhkan kamu bisa memilih untuk pergi, harusnya kamu jadi seorang partner Perform aku karena kamu akan merasakan sulitnya berfikir bagaimana caranya memuaskan penonton tanpa tau keadaan dibalik layarnya dan sebagai partner kamu bisa mengarahkan aku kearah yang kamu inginkan juga"

“Sudah ini juga salahku, yang masih jauh dari sempurna sebagai suami idealmu, aku yang sibuk membahagiakan kamu dengan caraku tapi tidak bisa membahagiakan kamu sesuai inginmu, mungkin ini juga jadi teguran aku untuk Memantaskan diri dan bisa mengembalikan apa yang hilang dari hati kamu" Lanjutku.

"Andai saja dulu ketika aku nembak kamu aku mengikuti kata hatiku, mungkin pagi ini akan membahagiakan” Penyesalanku.

“Maksudnya?”

" :) "

Perasaanmu kini seperti Guntur
Mengagetkan dan Menyebalkan
Membuatku kini seperti Hujan
Ketika jatuh semua menghindar

“Pagi sayang, maaf ya semalem aku ketiduran hehe”

“Pagi, iya gpp sayang, maaf ya suaraku buat kamu bangun”

“Gpp sayang, aku seneng bisa dibangunin dengan suara ngaji kamu jadinya aku bisa menyapa kamu”

“Hehehe alhamdulillah kamu bisa menyapaku karena ini, yaudah subuhan dulu gih, istriku”


(F.A)














0

PORTOPOLIO STANDUP COMEDY FATIH ANDHIKA (ATE SUCA 3)

Fatih Andhika atau yang biasa disapa Fatih atau Ate (lahir di Bandar Lampung, Indonesia, 05 Juli 1992; umur 24 tahun) adalah seorang pelawak tunggal berkebangsaan Indonesia[1]. 

Fatih adalah salah satu Stand Up Comedian asal Lampung yang sudah lama berkecimpung di dunia comedy, dia sudah banyak mencoba panggung stand up comedy di Lampung dari panggung lomba, openmic komunitas, event/show besar komunitas stand up comedy yang ada di Lampung.
Fatih juga telah berhasil masuk panggung TV lokal dan juga Nasional seperti MNCTV diacara komika vaganza dan berhasil masuk di babak 6 Besar SUCA 3 INDOSIAR tahun 2017, ketika tampil Stand Up Comedy dia mempunyai karakter sebagai Playboy dengan materi tentang wanita dan juga observasi yang matang tentang keadaan sekelilingnya.

Nama : Fatih Andhika
Lahir : 05 Juli 1992 (umur 24) , Bandar Lampung, Indonesia
Pekerjaan : Stand up comedian / MC / Penyiar Radio (2013-sekarang)
Agama : Islam


*STAND UP COMEDY PRESTASI
Juara 2 - SUC Lampung post 2014
Juara 2 - SUC BKKBN 2014
Juara 2 - SUC IAIN 2014
Juara 2 - SUC UNILA 2015
Juara 1 - SUC IAIN 2015
Juara 1 - SUC Indomaret 2015
Juara 1 - SUC UNILA 2015

*STAND UP COMEDY SHOW BESAR
Show Stand Up Nite 1 komunitas stand up comedy lampung 2013
Show Stand Up Nite 2 komunitas stand up comedy lampung 2014
Show Stand Up Nite 3 komunitas stand up comedy lampung 2015
Sebagai pembuka Show Stand Up Tour komika nasional David nurbianto, Abdur arsyad, Dzawin nur 2015
Sebagai wakil dari lampung untuk mengikuti Show stand up comedy di Palembang 2015
Menjadi guest star di beberapa show komunitas di lampung 2016

*STAND UP COMEDY CORPORATE
2013
Diesnatalis Akbid Nadira - Kampus Nadira
Penerimaan MABA - Poltekkes
Grand Opening - Lampung Fair
Cafe Diggers
Newyears - Hotel Sahid
2014
Diskominfo - Lapangan Korpri
BKKBN - Auditorium RRI
Penyuluhan Dirjen Pajak - Kampus Unila
Perpisahan Karyawan - Telkomsel Graphari
2015
Anniversary - Radio sonora
BEMFEB - Kampus Unila
Ekonomi - Kampus Unila
Kedokteran Malahayati - Emersia Hotel
Ombud - Pasar Seni
Tribun lampung - Kampus Unila
FKIP - Kampus UBL
Gathering - Kotabumi
Dinas Perairan - Krakatoa Kalianda
Launching Komunitas - Metro
Newyears - The 7th Hotel
2016
Lomba Partai Perindo - WN
Gathering Milanisti - Krakatoa Kalianda
Tryout SBMPTN - Kampus Unila
Anniversary Kompas gramedia group - MBK
Launching S-one football - Simpur Center
Nobar MotoGP Federal Oil - WN
Annive Fans Club Chelsea - Cordy butik
Peternakan - Kampus Unila
Central Kuliner
Dunkin Donuts
Wedding
MLD djarum super - MBK
MLD djarum super - Chocotiers Cafe
MLD djarum super - Tugu Adipura
Frozz - Kampus Unila
Festival - Bandar Jaya
Anniversary - Bank BRI
Newyears - Selebrulity cafe
2017
Gathering Danone Aqua - Novotel Hotel
Tribun Lampung - Kampus Teknokrat
Grand Opening Grannys Nest - Pahoman
Commvaganza - Lampung Walk
Total Almeera Detergent - MBK
Guest Star Standup PKS muda Lampung - Graha Mandala Alam
MC di Tangerang - FrosFest2017
MC di Sheraton - Reuni Smansa


*STAND UP COMEDY TOUR
BEGAL TOUR (Becanda Gaul Anak Lampung) 2015-Metro featuring Newendi Suca 1 & Yoyo Cedal Suci 5

BEGAL TOUR (Becanda Gaul Anak Lampung) 2017-Pringsewu featuring Newendi Suca 1

*STAND UP COMEDY SPECIAL SHOW TUNGGAL
SPEAKINRAIN - 24 Desember 2016

*STAND UP COMEDY TV LOKAL
Lampung tv
Radar tv
Siger tv
Tvri
Kompas tv lampung

*STAND UP COMEDY TV NASIONAL
MNC TV – Komika Vaganza 2016
INDOSIAR -
Finalis Stand Up Comedy Academy Indosiar 3
Finalis 6 BESAR SUCA 3 INDOSIAR


*LINK YOUTUBE



0

PEMERAN UTAMA

”Kasian ya yang jadi anak buah penjahat ini, nyawa nya jadi kayak gak guna gitu, asal tembak mati yaudahhhh....”
“Iya kasian, padahal bos penjahat nya cuma di kejer, terus di tangkep tapi gak di bunuh”
“Gak enak banget emang jadi figuran di film action, masih mending jadi figuran di film Horor”
“Loh kok gitu?”
“Iya di film Horor kan figuran nya cuma jadi tukang sate yang lari ketakutan liat setan, terus tiba-tiba di scene yang berbeda dia jadi tukang somay dengan baju yang sama, gerobak yang sama-cuma beda tulisan doang, lari nya juga sama-kaki kanan duluan”
“Hahaha. Kamu hafal banget deh sama figuran”
“Iya soalnya waktu itu gak ada figuran laen, jadi peran aku double. Hahaha” Aku sekilas tertawa nyaring, sehingga membuat mas-mas disamping kiri ku terkejut dan menatap ku dengan sinis.
“Maaf mas hehe"
“......” Dia diam saja, sambil mengangkat popcorn dan memakan nya.
“Maaf mas, ini popcorn saya”
“......” Dia masih diam, dan meminum minuman soda disampingnya, seolah-olah ingin mengalihkan perhatian ku terhadap popcorn yang telah di makan nya tadi.
“Maaf mas, ini juga minuman saya”
“......” Dia mulai gugup dan mendadak pucat menahan malu, seakan-akan bicara dalam hati ‘pintu keluar nya dimana yaaaaaak?’
Melihat hal memalukan tersebut aku tak kuasa menahan pikiran jahat, ingin sekali ku ledek dia dengan berkata “Maaf mas, ini kursi saya” “Ini juga bioskop saya mas” “Yang mas pake ini juga baju saya” “Keringet mas ini juga keringet saya loh mas” “Gak modal banget sih mas, ih syebel !!!”
Hari itu aku sedang berada di Bioskop 21 di sebuah Mall di daerah Bandar Lampung yang orang-orang sering menyebutnya CP, aku menonton film ber genre Action kesukaan ku dan pacarku Mira Adisti, kami adalah penggila film-film bergenre Action seperti Transporter, The Mechanic, Crank, The Expendables, Death Race, Killer Elite, dll.
Ya benar, kami adalah penggemar Jason Statham-Aktor utama di film-film tersebut. Apapun film nya yang penting ada Jason Statham. Karena saat melihat nya berlari, menyetir mobil, berkelahi dan menembak musuh membuat ku selalu berfikir, LO GUE BANGET!!!. Dan Mira Adisti sangat mencintai sosok Jason Statham yang di film nya selalu berkarakter sebagai pria tangguh namun teramat sangat melindungi wanita. Seperti di salahsatu film nya dia rela mempertaruhkan nyawa nya untuk wanita yang notabene adalah musuh nya sendiri. Dia menyelamatkan wanita itu dari kecelakaan mobil, disaat amarah nya memuncak dia masih bisa mengalahkan logika nya dengan perasaan. Kemudian membuat ku minder dan berfikir BUKAN GUE BANGET !!!.
FYI, Menonton dengan Mira Adisti adalah hal yang paling menyenangkan, karena kebiasaannya yang suka mengajak berdebat disaat film sedang berlangsung, membuatku menjadi terlihat pintar saat harus menjawab pertanyaan nya. Hari itu aku sengaja menonton untuk merayakan Anniversary ku dengannya yang sudah lama tidak kami rayakan. Sangking lama tidak dirayakan sampai semalam dia datang ke dalam mimpi ku dan mengajakku menonton film action lagi, mungkin dia sedang ngidam senapan, granat, atau topi tentara AS, ya jadi kuturuti saja lah keinginannya itu.
Aku sengaja membeli tiket lebih awal dari jadwal tayang film nya, agar bisa memilih barisan tempat duduk favorit kami yaitu barisan E 1 dan 2, Iya dipojok, Kenapa? Masalah? Hah? Gue tau yang ada di otak kalian! Kami memang suka menonton dari kursi pojok, bukan karena untuk bebas pegangan atau rangkulan (aja) tapi karena dari kursi itu layar bioskop terlihat sangat pas dimata, gak terlalu dekat gak terlalu jauh, kalo gak percaya cobain deh duduk disitu, pasti enak, mesum nya.
“Eh kamu perhatiin gak? Kenapa ya di film action gini pemeran utama nya selalu dapet celah buat dibunuh, tuh tuh liat deh pergerakan nya itu gampang banget buat ditembak, tapi gak ditembak-tembak” Dia kembali memulai perdebatan.
“Hahaha. Nama nya juga pemeran utama sayang, pemeran utama kan jantung dari sebuah film, jadi kalo dia mati duluan, lawan main nya pasti mati gaya lah trus film nya jadi anti klimaks deh”
“Tapi....” Dia menyelak jawaban ku seakan-akan ingin melakukan pembelaan.
“Sama kayak aku kalo gak ada kamu, aku pasti mati gaya dan kisah hidup ku jadi anti klimaks sayang, karena kamu itu pemeran utama di hubungan kita”
“Ahh kamu mulai deh, gak bisa dibantah kalo yang ini hehehe”
“Hahaha. Sengaja biar kamu gak bawel lagi”
“Tapi ada gak sih film yang pemeran utama nya mati duluan?”
“Ada, bahkan mati beneran.”
“Hah film apa tuh?”
“Film Fast and Furious-Paul Walker a.k.a Brian o’conner, dia mati kecelakaan mobil, padahal di film nya dia jago banget bawa mobil. Ya yang namanya kematian itu bisa dateng darimana aja, mau ada celah atau enggak semua tergantung takdir” Entah mengapa mata ku berkaca-kaca seperti ingin menangis ketika bicara itu.
“Jadi Fast and Furious nanti bakal ada lanjutan nya gak ya? Brian o’conner nya diganti pemeran lain gitu?”
“Katanya sih ada, tapi gaktau bakalan sebagus sebelum nya atau nggak, karena Chemistry Brian dengan Dom lawan main nya itu udah gila-gilaan banget kompak nya”
“Ohh gitu....”
“Ya sama kayak aku lah, males nyari pemeran lain karena udah nyaman banget sama kamu”
“Ohya, walaupun nasib ku sama kayak Brian o’conner?”
“Mulai deh ngomong nya ngelantur, kamu itu pemeran utama di hubungan kita, kalo kamu gak ada lagi ya hubungan kita juga berenti, terus aku mending nganggur jadi jomblo seumur hidup deh daripada nyari yang lain !”
"Ahh jangan gitu, kamu harus terus cari pemeran lain dong, karena hidup kamu itu harus dilanjutin dan butuh lawan main"
"Aku gak mau, karena menjadi pemeran utama itu bukan sesuatu yang mudah, harus bertahap menjadi figuran dulu yang nyawa nya gak dianggap, sampai akhirnya diterima jadi pemeran utama yang harus nya sulit untuk dilupain"
"Ssssstttt......”
Dia tiba-tiba menempelkan jari telunjuknya di bibir ku yang sedikit sexy ini, seketika itu aku mulai memejamkan mata perlahan sambil merasakan kelembutan tangan nya yang kutempelkan di pipi kanan ku, terasa kenyamanan yang teramat sangat, yang tidak bisa di pungkiri kalau aku merindukan momentum seperti ini dengan nya, aku sungguh merindukan nya, Mira Adisti.
Namun kenyamanan itu seketika terganggu oleh kekejaman mas-mas disamping kiri ku tadi, dia menegurku dengan wajah garang seperti Tyrex yang ingin memakan mangsa nya.
“Bro, kalo nelfon jangan disini, mengganggu yang lagi nonton !”
“Yaelah, saya gak nelfon mas, ini tangan pacar saya, lah mas sendiri kenapa teriak-teriak, lebih mengganggu !”
“Aih ngelawak lagi lo, dasar stres, jangan berisik !!!”
“Iya gausah nyiprat juga ngomong nya, kena cewe gue woy !”
“Lah gimana ceritanya, cipratan gua masuk ke hape lo ! Stres !” Katanya sembari mengambil popcorn ku lagi.
“......” Aku hanya bisa terdiam melihat kekejaman Tyrex pemakan popcorn ini.
Beberapa menit kemudian tidak terasa film yang aku tonton sudah mencapai ending nya. Penonton pun berhamburan keluar, dan aku ikut beranjak dari kursi menuju pintu keluar tepat dibelakang mas-mas Tyrex itu, lalu aku buru-buru berjalan ke arah toilet wanita, mengikuti kebiasaan yang dilakukan Mira Adisti sehabis menonton film, aku mengulang kembali kebiasaan lama itu, berdiri dengan tegar sembari menundukkan kepala di depan toilet wanita dengan barisan pria-pria yang juga senasib denganku, mungkin kalau di buat komunitas nama komunitas kami adalah COCOPEPITO (Cowo Macho Penunggu Pintu Toilet).
Satu persatu pasangan mereka keluar dari toilet di iringi wajah lega dari pria-pria yang ingin cepat-cepat keluar dari komunitas COCOPEPITO, aku pun mulai menghitung menit demi menit karena biasanya paling sebentar Mira Adisti menghabiskan waktu 10 menit di toilet tersebut, setelah 10 menit aku langsung berjalan kearah parkiran motor, memakai jaket, masker, dan helm, tanpa berlama-lama lagi aku langsung mengegas motor ku keluar dari Mall sambil tersenyum ceria dan ingin sekali bicara kepadanya...
“Terimakasih Mira Adisti, semoga kamu seneng ya hari ini nonton dengan aku”
“Mungkin orang-orang menganggap aku gila hari ini, biarin, mereka gak tau aja kalo aku lagi sama kamu hehe”
“Tenang lah dan tunggu aku disurga ya Pemeran Utama ku, kalau mau apa-apa mampir lagi ke mimpi aku"
"Jangan berangkat sendiri, walaupun kamu jago bawa mobil nya kayak Brian o'conner, aku gak mau kamu kecelakaan lagi karena aku masih belum bisa jadi sosok Jason Statham buat kamu"
F.A

0

MAJU MUNDUR


"Kamu lagi ngapain?"

“Lagi sayang sama kamu hahaha”

“Kamu mah gitu, aku kan serius!”

“Iya iya maaf”

“Serius sayang juga sama kamu”

“Hahaha” Aku hanya tertawa dengan wajah sedikit licik seperti pemeran antagonis di film Tersanjung 6. Karena aku sudah tau arah bicara nya akan kesana.

“Kamu kenapa ketawa?” Tanya nya sambil menghela nafas seperti orang yang akan bersiap-siap untuk Adzan.

“Hahaha gpp kamu lucu sih” Pujiku sambil membersihkan layar handphone yang terkena minyak dari pipiku.

“Kan ketularan dari kamu. Kamu emang penyakit menular hahaha” Tawa nya yang sayup
terdengar memecahkan konsentrasi ku dan seketika membayangkan wajah nya yang putih, bibir nya yang tipis, mata nya yang bulat tajam, dan hijab berwarna terang yang selalu
matching dengan tas.

Malam itu aku sedang berkomunikasi melalui handphone dengan Pacar ku yang bernama
Zaskia Janeta.

Kami menjalani hubungan jarak jauh B.Lampung-Jakarta.Sebenarnya tidak terlalu jauh karena hanya dengan naik Bus Damri dari jam 10 malam sampai jam 8 pagi aku sudah bisa bertemu dengan nya dan mengecup kening nya yang seolah-olah bertuliskan ‘cium disini’. Namun yang membuat kita jauh adalah pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan dan terpaksa harus menunggu waktu libur untuk bisa bertemu. Huh nasib LDR.

Malam itu hubungan kami sudah berumur 8 bulan 17 hari. Tidak terasa bagi dua pasangan yang sedang menjalani hubungan jarak jauh. Karena selama itu kami baru bertemu kurang lebih 8 kali, jadi masih sering terkejut kalau melihat perubahan tubuh masing-masing. Kadang aku gemuk dia kaget, kadang dia gemuk aku kaget, kadang aku kaget dia kaget. Huh kami memang pasangan kaget.

Sembari menelpon, aku menghidupkan suara musik dari handphone ku yang satu nya lagi, lagu yang aku mainkan adalah lagu dari Tompi Tak Pernah Setengah Hati, aku mainkan berulang-ulang karena lirik nya yang membuat malam itu semakin romantis dan kebetulan memang cuma lagu itu yang ada di handphone ku.

Tak pernah setengah hati, ku mencintaimu, ku memiliki dirimu
Setulus tulusnya jiwa, kuserahkan semua, hanya untukmu.

“Kamu inget gak pas anniversary kemaren di dufan, kita main wahana kora-kora, seru ya” lanjut bicara nya

“Iya seru banget, aku teriak nya paling kenceng, kamu nya sambil ngerekam sih”

“Takut handphone nya jatoh ya? Hahaha”

“Bukan, aku emang sengaja teriak kenceng, biar kamu inget teriakan aku, ekspresi wajah aku, gak bisa diumpetin kalo aku bahagia deket sama kamu”

“Ahhh kamu gombal syebelll . Eh kamu tau gak kenapa kora-kora cuma bisa maju mundur tapi buat kita teriak ketakutan?”

“Hmm karena dia mau ngalahin syahrini maju mundur cantik cantik cantik kan… aku juga suka takut tuh liat nya”

“Heh salah, karena sesuatu yang dijalani dengan maju mundur itu akan membuat kita merasa takut, entah itu tentang kehilangan atau apapun, tapi kalau kita bisa tentuin sikap mau maju atau mau mundur pasti gak akan takut lagi. Gitu”

“Oh gitu, tapi kalo kora-kora cuma bisa maju doang gak akan ada yang mau naek dong, kasian yang nyetut di belakang hahaha”

“Ah kamu becanda mulu. Syebel”

“Iya iya maaf. Aku becanda bukan berarti gak serius, tapi sesuatu yang serius jika dijalani sambil tertawa itu lebih menyenangkan sayang”

“Iya iya aku tau kamu, oya aku mau ngomong serius sama kamu boleh?” seketika nada bicara nya menjadi benar-benar serius, dan seketika itu pula aku terheran, karena sebelum nya dia tidak pernah ingin bicara se serius ini denganku.

“Ngomong apa? Ngomong aja kali”

“Ini tentang papa mama aku. Mereka….”

“Mereka kenapa?”

“Aku boleh cerita dulu dari awal?”

“Cerita aja, tapi ending nya duluan ya, gak sabar nih”

“Awal nya dulu biar kamu ngerti sayang”

“Iya iya cepetan cerita!”

“Iya iya, jadi gini…” dia memulai cerita nya yang kurang lebih menghabiskan waktu 20 menit. Dan seketika ending dari cerita itu membuatku terdiam, blank, dan tidak tau apa yang harus dikatakan lagi. Dengan di iringi isak tangis dia meminta maaf kepadaku karena tidak bisa melanjutkan hubungan lagi dengan alasan tuntutan orangtua nya yang melarang berpacaran atas dasar ajaran agama. Dia hanya boleh Ta’aruf.
Namun aku mengIYAkan permintaan nya dengan begitu cepat, karena tangisan nya membuat Ego ku menjadi lemah, sehingga aku harus mengalah agar dia tidak merasa di ditengah-tengah suatu pilihan.

Tak pernah aku niati, untuk melukaimu, atau meninggalkan dirimu
Sesalku selalu, bila tak sengaja, aku buat kau menangis.

“Maafin aku, aku takut kualat, makanya aku memilih nentuin sikap untuk mundur” lanjut bicara nya diiringi dengan suara tangisan kecil.

“Iya aku ngerti kok, kamu anak yang berbakti sama orangtua, aku bangga sama kamu” jawabku sambil menahan airmata yang juga sebentar lagi menetes.

“Kamu berhak juga kok, nentuin sikap untuk hidup kamu mau maju atau mundur”

“Aku udah nentuin sikap kok, aku lebih memilih maju mundur tapi tau kapan akan berhenti. Seperti yang kamu liat dari rekaman itu, teriakan aku, ekspresi wajah aku, gak pernah ada rasa takut, karena aku percaya bisa melawan rasa takutnya asal sama kamu”

“hmmm…”

“Dan mungkin saat ini aku menemukan orang yang tepat di waktu yang salah”

“Jangan ngomong gitu. Makasih ya kamu baik banget jadi cowo, diantara orang-orang yang pernah berhubungan dengan aku, kamu yang paling baik”

“Sudah…Berbahagialah….”

Memiliki, mencintai, dirimu, kasihku
Tak akan pernah, membuat diriku menyesal
Sungguh matiku, hidupku kan selalu, membutuhkan kamu.

Setelah malam haru itu kami putus komunikasi hingga beberapa bulan. Sampai suatu ketika hasrat Kepo memuncak yang akhirnya aku tergerak melihat perkembangan nya di sosial media.
Melihat postingan foto makanan dan resep masakan nya di Path disertai komentar teman-teman nya yang selalu meledek dengan sebutan ‘calon manten’.
Dan juga melihat postingan foto narsis nya di Instagram yang tetap saja Cantik, Bersahaja, Dibalut dengan hijab syar’i, atau yang sering aku sebut dengan hijab sosis, karena cara memakai nya sama seperti tagline sosis sonice ‘tinggal Lebbb’.

Sampai suatu ketika aku tidak sengaja melihat rekaman video nya di instagram, duduk di sebuah kora-kora sendiri tanpa seseorang disampingnya, sembari direkam dari arah bawah antrian, teriakan dan ekspresi nya membuat ku bernostalgia kejadian yang lalu, sampai tiba ditengah-tengah rekaman, si perekam mengarahkan rekaman nya ke arah dirinya sendiri, ternyata dia adalah pria yang menjalani Ta’aruf dengan Zaskia Jenita karena keinginan orangtua nya saat itu, yang sekarang telah resmi menjadi Suami nya. Akhirnya kesedihanku mencapai klimaks nya.

Selintas aku berkomentar di postingan video tersebut :

“Senang nya bisa liat kamu bahagia” dilapisi emoticon senyum menandakan ketegaran hatiku melihat video itu.

“Makasih, selalu senang untukku” dia membalas dengan sangat datar tapi mengena di hati, karena setidak nya dia masih mau membalas komentarku.

Dan akupun memberanikan diri membalas :

“Menjalani maju mundur kehidupan ternyata masih lebih baik ya, daripada hanya bisa melihat dan merekam tanpa mencoba nya sama sekali”

F.A


0

PENCAPAIAN

Pencapaian tertinggi untukku bukanlah apa yang sudah kulakukan untuk orang yang tepat tetapi apa yang sudah kulakukan di waktu yang tepat .

Malam itu aku kembali bertemu dengan seorang Wanita Cantik Bersahaja yang sudah cukup lama menjalin hubungan jarak jauh dengan ku, dia bernama Zella Jamilla, kami bertemu di Bandar Lampung tempat ku tinggal. Sebenarnya hari itu bukan lah jadwal kami untuk bertemu, namun karena saat itu dia harus menghadiri pernikahan sahabat nya dan ada urusan penting, aku mengambil kesempatan untuk bertemu dengan nya.

“Tiiiiiinnnnn” Klakson mobil ku berbunyi di depan rumah salahsatu sahabatnya.

“Assalamualaikum” Dia masuk kedalam mobil sembari mengambil tanganku dan menyentuhkan ke dahi nya.

“Waalaikumsalam cantik” Aku selintas membelai kepala nya yang dibalut dengan jilbab berwarna pink.

“Kita kebutik temen ku waktu itu ya ngambil gaun, kamu tau kan?”

“Tau dong, aku kan yang megang lampung ha ha ha”

“Duh ileh, iya sih anak gaul lampung”

“Ssstttt aku digauli”

“Digauli siapa?”

“Dia…” Seketika aku asal menunjuk bapak-bapak yang sedang berjalan memakai sarung kotak-kotak berwarna dominan ungu, peci jaring-jaring sedikit miring, dan baju partai bergambar banteng. Sepertinya bapak-bapak itu abis pulang nge Band.

“Hahaha selalu gilak deh kamu ini” Tawa nya yang di iringi nada memuji.

“Hah gilak? Hasdbasdvrasdrshyvhgj” Seketika aku menirukan gaya orang gila.

“Hahaha udah ah fokus nyetir nyaaaaa”

“Oke oke, tapi kamu jangan lirik-lirik aku ya”

“Dih, geer hih!”

“Ciyeeee mata kaki nya ngelirik ke akuuu”

“Hahaha ini bukan mata kaki, ini mata Najwa”

“Hahaha. Eh kita makan dulu ya nanti”

“Oke deh siap”

Kami memang suka berbincang dengan candaan, karena kami menyadari betapa sulit nya untuk bertemu sehingga sangat enggan melewatkan momentum dengan obrolan yang menyinggung, bagiku tawa nya adalah pemacu jantung di hubungan kami, dan dengan nya lah aku belajar menghargai waktu.

Diperjalanan kami terjebak macet panjang, mungkin karena malam itu malam minggu jadi menimbulkan banyak Jomblo berkeliaran dan sengaja membuat macet dengan Demo di Bunderan Gajah sambil mengibarkan spanduk bertuliskan “PACARAN ITU MUSYRIK” “JOMBLO ITU IBADAH” “NAIKKAN HARGA DIRI KAMI BEB”.

Kami pun terpaksa harus menikmati macet panjang itu ditemani lagu Raisa Hari Bahagia yang ikut di nyanyikan nya di dalam mobil, suara nya yang merdu seperti suara Nasar, eh maaf maksud ku seperti suara Raisa, membuatku tenggelam dalam imajinasi Khayalan masadepan.

Mungkin hari ini, semua hanya mimpi
Tapi cepat atau lambat, semua kan terjadi
Tawa dan canda mu, aku di sampingmu
Kita erat bersepakat, kelak kan kesana
Cinta bukan satu-satu nya, yang bawa kita kesana
Sebut saja dia logika, menang mengalah bahagia

Tidak terasa waktu menghantarkan kami ke sebuah Restaurant yang tidak terlalu mewah namun romantis. Kami pun berjalan masuk ke dalam Restaurant tersebut dan menghampiri sebuah pondok yang terletak di pojok samping kolam renang.

“Hah? Kita gak salah kesini?” Tanya nya dengan nada terkejut.

“Hah? nggak, kenapa?” Aku pun membalas dengan terkejut pula.

“Huaaaa sayaaaaaaaaang”

“Yuk duduk disini, liat dari deket”

“Hehe iya, ini dari kapan kamu dekorasi nya?”

“Gimana? Suka gak? Ini dadakan sih dibantu temen aku, semoga kamu suka”

“Suka banget sayang makasih ya” Seketika dia memegang erat tanganku dengan wajah yang tidak bisa ditutupi kebahagiaan nya.

“Iya, happy anniversarry yang kemaren ya” Aku membelai pipi nya yang lembut dengan penuh kenyamanan.

“Happy anniversary juga sayang, kamu baik banget sih”

“Yeeee ini kan kewajiban aku, buat sesuatu di hubungan kita”

“Tapi ini kan bukan annive kita yang ke setahun, udah dibuat kayakgini”

“Aku takut gak sempet bahagiain kamu aja”

“Aku tuh bahagia terus loh, kalo ketemu kamu”

“Aku takut gak bisa ketemu kamu lagi”

“Hussss, emang kamu mau kemana?”

“Kamu yang kemana…”

“Aku tetep disini kok…” Dia menghantarkan ujung telunjuk nya kearah dada ku.

“Kalo gitu, kamu bersedia menikah dengan aku?” Aku bertanya dengan tatapan serius dan ketulusan hati yang sudah lama ingin ku ucap di momentum seperti ini.

“Iya, aku mau banget…” Dia menjawab dengan begitu cepat dan yakin sehingga sempat membuat ku sesak nafas.

Aku bisa melihat keseriusan itu dari tatapan mata nya, dan seketika itu pula aku merasakan kebahagiaan yang teramat sangat, mungkin sama seperti kebahagiaan Ivan Gunawan yang diterima cinta nya oleh Ayu Tingting, ehh di terima gak sih? ahh sudah lupakan.

Dan ditengah-tengah kebahagiaanku itu, tiba-tiba dia mendekatkan diri nya ke arah ku yang membuat jantung ku semakin berdegub, di iringi jemari tangan yang sangat lembut menyentuh pundak kiri ku, ditambah lagi bibir tipis nya bergerak seirama dengan detak jantung ku, yang kemudian mengeluarkan kata “Hei hei udah gak macet lagi tuh, kok kamu bengong?”.

Byarrrrrrrr, teguran nya yang mengagetkan otomatis membuyarkan semua Khayalan indah itu. Dengan raut wajah kaget kecewa dan dicampur kesal aku menjalankan kembali mobil ku menuju butik teman nya.

“Kita sebentar lagi sampe butik nya nih, aku tunggu di parkiran aja yah” Kata ku pelan.

“Kamu beneran gpp nunggu diparkiran?”

“Iya, gak enak sama temen kamu”

“Yeee gpp kali dia mah orang nya cuek, lagian kan kamu juga kenal”

“Ya justru karena aku kenal itu jadi gak enak, aku malu”

“Malu kenapa?”

“Malu aja karena aku gak pesen baju juga di butik nya hehe”

“Hmm.. yaudah aku ngambil gaun nya dulu ya sambil cocokin sebentar soalnya dikejer deadline nih”

“Emang kapan kamu pake nya?”

“Ya di acara itu”

“Lamaran atau Nikahan?”

“Lamaran dulu katanya”

Dia membuka pintu mobil, dengan serentak aku pun memegang lembut tangan nya sambil berkata :

“Happy anniversary yang kemaren ya”

“Kita kan…….”

“Eh maksud aku happy failed anniversary ya”

“Iya…”

“Selamat bahagia di Pernikahan kamu nanti”

“Makasih... nanti kita jadi makan kan?”

“Hmm gak jadi, aku lupa harus ikut Demo di Bunderan Gajah”

Pencapaian tepat waktu itu menghantarkan ku ke dalam situasi Menang Mengalah untuk Bahagia. Berbuat sesuatu untuk terakhir kali sebelum timbul penyesalan.

F.A