PENONTON KU

"Pagi sayang, maaf ya semalem aku ketiduran hehe”

“Pagi, hmm iya kamu mah kebiasaan lagi chat seru2 eh ditinggal tidur, aku kan pengen loh mulai hari dengan kamu dan mengakhiri hari dengan kamu juga huuu”

“Iya maaf ya sayang, tapi kan gara-gara itu aku selalu menyapa kamu duluan setiap pagi, yakan?” 

“Iyasih, tapi kalo alesan menyapaku karena rasa bersalah sih aku ogah” Kataku ngambek.

“Iya kamu emang pengennya aku sapa karena apa sayang? :*” Katanya sembari menyisipkan emoticon kesukaan ku.

“Hmm karena….. ah udahlah gak kuat kalo udah dapet emote itu” Aku menyerah.

Diatas adalah sebagian isi chat aplikasi Whatsapp ku dengan seorang wanita yang sudah kupacari setahun lebih beberapa hari, kami sangat intens komunikasi melalu chat Whatsapp ini karena banyak hal membahagiakan dan menyemangatkan yang sering kuterima darinya, sebelum melihat lanjutan isi chat nya mari aku kenalkan dulu pacarku.

Sarah Viona Zulaika namanya, Berhijab, Cantik, Putih, Ramping, Tinggi, Pintar dan Sholehah itulah sosok positifnya, negatifnya? Tidak ingin kusebut karena tertutup oleh rasa sayangku padanya. Sebenarnya dulu keputusanku untuk mendekatinya sedikit nekat karena Sarah membuat ku Minder dengan pencapaian yang telah ia lakukan, ia tercatat sebagai mahasiswa Magister di kampus negeri terkenal dikota Lampung. Sedangkan aku hanya seorang laki-laki belum Sarjana dan cuma bermodalkan profesi yang awalnya kujadikan hobi yaitu Stand Up Comedian. 

Beruntungnya aku, Sarah sangat suka dibuat tertawa, aku merasa pas sekali Tuhan mempertemukan anak TK dan Badutnya untuk mencinta, aku teramat bahagia ketika melihat gelak tawa nya lepas karena mendengar lelucon2 receh dariku yang mungkin sangking recehnya bisa untuk membayar upah parkir di Indomaret, katanya aku selalu lucu tapi kataku kamu yang selalu baik, yang aku suka lagi darinya yaitu sense humor nya cukup tinggi sehingga memotivasi untuk membuat lelucon yang kualitasnya diatas rata-rata pula. Bahkan aku sering mengajaknya bertemu dan sudah menyiapkan lelucon baru untuk dia dengar. Ahhhhh aku jadi ingat kejadian waktu aku dirumahnya saat pertama kali kami Jadian.

Katanya jangan tertawa berlebihan
Kataku tertawalah sepuasnya
Sudah, yang berlebihan itu
Cuma caraku membuatmu tertawa

“Hey kok kamu murung?” Tanya ku setelah melihat raut wajahnya yang ingin sekali ku hibur.

“Iya aku lagi banyak pikiran”

“Aku jadi berasa banyak kembaran deh”

“Loh kok gitu?”

“Ya aku kan jadi objek pikiran kamu”

“Hahahaha” Dia tertawa sembari menutup mulutnya.

“Ohya kok aku takut ya ngeliat cewe yang kemana2 bawa tas gede?”

“Hah takut kenapa? kan wajar cewe kalo lagi pergi banyak bawaan”

“Iya itu dia masalahnya, kemaren aku  liat cewe keringetan terus dia langsung keluarin tissue dari tasnya, terus pas kepanasan dia langsung keluarin kipas, terus pas rambutnya lepek dia langsung keluarin hairdryer, kan aku jadi takut kalo dia mau pipis nanti dia keluarin Pispot”

“Hahahaha” Dia tertawa sembari memukul kecil badanku.

“Eh kasian loh temenku, dia pacaran sama cewe orang kaya”

“Loh, bukannya malah beruntung ya dapet cewe orang kaya?”

“Iyasih, tapi masalahnya cewenya ini terlalu kaya jadinya boros, masa katanya dia pernah nemenin cewenya ini beli paha ayam di MCD banyak banget tapi gak dimakan”

“Ih kok gak dimakan, mubazir banget”

“Iya soalnya paha ayamnya cuma buat dibanding-bandingin sama paha cewenya doang sexyan mana”

“Hahahaha” Dia tertawa lepas sampai mencubit tanganku.

“Kamu bahagia gak kenal sama aku?” Setiap habis melontarkan lelucon dan dia tertawa aku memang sering menyelipkan pertanyaan ini kepadanya.

“Iya kamu selalu tau cara buat aku bahagia hehehe” Dia tersipu malu yang terlihat dari pipinya memerah jelas karena efek kulitnya yang sangat Putih mulus yang sering kusebut dengan Putih orang kaya (orang kaya yang kulitnya jarang terkena sinar matahari)

“Tapi kenapa kamu kalo ketawa kadang suka ditutup mulutnya?”

“Katanya kalo ketawa gak boleh berlebihan, yang berlebihan itu gak baik”

“Berarti aku gak baik dong?”

“Kenapa kamu?”

“Aku terlalu berlebihan suka sama kamu”

“Hahaha ahh mulai deh playboy nya keluar”

Hari itu tanggal 8 januari 2017 tepat dihari minggu aku berniat mengungkapkan isi hatiku padanya, dia termasuk wanita yang sulit untuk didekati, itulah yang membuatku semakin yakin untuk mendekatinya karena aku suka tantangan, setelah melalui proses Pendekatan yang tidak biasa seperti dulu aku mengajaknya untuk naik ke atas Panggung Stand Up Comedy Special pertamaku, diselah ku Standup dia kurayu dengan Bit-Bit gombalan mautku, kuberi bunga, kusuapi kue tart, yang ditonton sekitar ratusan orang, beberapa sahabatnya serta Ibu Kakak dan saudaraku. Dimalam spesialku itu dia terlihat senang atas perlakuan romantisku mungkin itu yang membuatnya sedikit luluh padaku.

Setelah beberapa kali membuatnya tertawa dihari itu didepan teras rumahnya aku merasa tiba di moment yang tepat untuk mengungkapkan rasa. Dan kebetulan ketika ingin mengungkapkan rasa terdengar rekaman ibu2 pengajian bernyanyi lagu UMI dari arah masjid yang biasa kita dengar sebelum adzan maghrib, ahhh romantis yang syariah sekali hubungan kami.

Aku mungkin bukan pasangan ideal untukmu
Tapi aku yakin
Caraku mencintaimu ideal bagi semua pasangan

“Oya Sarah, aku boleh bilang sesuatu sama kamu?"

“Bilang aja, apa?”

“Sebenarnya yang pengen aku bilang ini kamu udah tau sih, tapi kali ini aku pengen mempertegasnya lagi, setelah beberapa perkenalan yang udah kita lewatin, boleh gak sekarang aku jadi pacar kamu?"

“……” Dia diam sejenak.

“Kamu mau serius apa main2? Kalo main2 aku gak mau” Tegasnya.

“Aku serius dan kamu bisa melihatnya, apa yang kamu mau dari sosok laki-laki ideal kamu, aku bisa kok lakuin untuk kamu, kamu bilang aja” 

“Tapi kalo yang aku mau dari kamu, aku gak mau bilang gimana?” 

“Kamu harus bilang karena aku gak ada indera keenam untuk menebaknya, aku kan bukan mentalist” 

“Tapi kan kamu tau aku jarang ngomong orangnya, kan pas juga sih kamu stand up comedian aku penonton nya hehe”

“Sekarang kamu gausah jadi Penonton aku dong, tapi Perform bareng aku untuk jalanin cerita lucu dihubungan kita”

“Hehehe yaudah kita jalani dulu aja ya, sembari aku mau melihat keseriusan kamu” Jawabnya.

“Yeay akhirnya, makasih ya udah membayar perjuanganku, sekarang kita berdua resmi jadi anak kembar” Senang ku setelah mendengar jawabannya.

“Hah kok kembar?” Tanya nya heran.

“Karena jodoh itu mirip hehehe” Jawabku dengan senang.

Sebenarnya dari lubuk hatiku ingin sekali langsung mengajaknya menikah pada saat itu karena aku pernah trauma menjalani hubungan serius namun ditinggalkan dan kenyamanan ku padanya mengalahkan Ego ku dan memberi makan perasaan ku. Walaupun aku menyadari kalau menikah juga tidak semudah itu, banyak yang harus disiapkan, mental untuk menghindari dari segala macam godaan, iman untuk mendekatkan pasangan pada Tuhan, Rasa untuk membahagiakan dalam bentuk apapun dan masih banyak hal termasuk finansial yang harus disiapkan untuk hidup berumahtangga.

Ya walaupun sebenarnya hubungan ini membahagiakan bagi kami, banyak hal yang sudah kami lewati, banyak harapan yang menyelimuti hati, perhatian yang super duper menenangkan, rasa memiliki yang teramat dalam, tapi kami lupa satu hal yaitu Memantaskan diri untuk sehidup semati. Sampai akhirnya dipagi itu lanjutan dari isi chat nya mengagetkan ku. 

“Sayang, kamu inget gak waktu kita pertama kali jadian aku bilang apa untuk hubungan kita?” Tanya nya.

“Inget dong, kamu mau melihat keseriusan aku itu kan? Kenapa sayang? Emang belum keliatan?” Tanya ku.

“hmm boleh Jujur gak sayang?”

“Boleh dong sayangku”

“Gini sayang, sebenernya setelah kita jalanin hubungan selama ini kamu itu udah jadi lelaki ideal aku  untuk jadi pacar"

“Alhamdulillah dong”

“Tapi maaf , kamu masih sangat jauh dari lelaki ideal aku untuk jadi suami, kamu tau gak aku tuh pengen nanti punya suami yang Sholeh sedangkan kamu Sholat aja masih harus sering disuruh, terus aku pengen punya suami yang bisa manjain aku sedangkan kamu malah lebih manja dari aku, aku pengen punya suami yang bisa hargain aku lebih sedangkan kamu kadang masih suka menel-menel sama cewe, sekarang kamu juga belum wisuda dan punya kerjaan tetap lagi jadi sulit untuk bisa serius mau nikahin aku, aku suka dibuat kamu tertawa tapi aku gamau dibuat sedih juga” Isi chat nya yang mengagetkanku.

“Aku bisa perbaiki ini semua sayang, kalau kamu bilang apa inginmu aku pasti lakukan kok” Akupun membalas dengan gelisah.

“Udah telat, jujur aku sekarang gak tau perasaan aku ke kamu gimana, aku makin lama makin ragu sama kamu, makin lama perasaan aku ke kuras terus sama tingkah kamu yang buat aku berfikir negatif, perasaan aku yang dulu ke kamu udah pergi” Lanjutan chat nya yang mulai membuatku sedih.

“Kenapa sih kamu biarin rasa ragu kamu tanpa ada kesempatanku untuk memperbaikinya? Katamu aku yang paling tau caranya buat kamu bahagia! Mana!” Balasan emosi ku.

“Maafin aku ya sayang, untuk sekarang aku gamau nyakitin kamu terlalu lama menjalani hubungan sama wanita yang perasaannya udah beda, aku pengen kita udahan biar kamu fokus memperbaiki diri kamu, aku juga fokus memperbaiki diri aku, kita sama-sama memantaskan diri untuk kelak kita dipertemukan lagi bila jodoh, mungkin sekarang untuk mengisi kesendirian kamu bisa cari perempuan lain biar kamu gak kepikiran aku lagi, kamu pasti bisa” Lanjutan chat nya yang membuatku semakin sedih.

Ini perasaanku, bukan budakmu
Yang saat kau tak butuh lagi kau masih saja menyuruhnya
Untuk pergi mencari Tuan yang baru

“Jangan minta maaf untuk alasan meninggalkan, minta maaf lah untuk hal salah yang sudah kamu perbuat, kamu tau apa yang salah dari kamu?” Balasanku sambil menahan tangis.

“Hmmm.. apa?”

“Penempatan posisi kamu!”

“Maksudnya?”

“Kamu inget waktu aku nembak kamu aku pernah bilang jangan hanya jadi Penonton ketika aku Perform dihubungan ini, karena posisi kamu daridulu hanya jadi Penonton yang ketika kamu tidak puas dengan yang aku suguhkan kamu bisa memilih untuk pergi, harusnya kamu jadi seorang partner Perform aku karena kamu akan merasakan sulitnya berfikir bagaimana caranya memuaskan penonton tanpa tau keadaan dibalik layarnya dan sebagai partner kamu bisa mengarahkan aku kearah yang kamu inginkan juga"

“Sudah ini juga salahku, yang masih jauh dari sempurna sebagai suami idealmu, aku yang sibuk membahagiakan kamu dengan caraku tapi tidak bisa membahagiakan kamu sesuai inginmu, mungkin ini juga jadi teguran aku untuk Memantaskan diri dan bisa mengembalikan apa yang hilang dari hati kamu" Lanjutku.

"Andai saja dulu ketika aku nembak kamu aku mengikuti kata hatiku, mungkin pagi ini akan membahagiakan” Penyesalanku.

“Maksudnya?”

" :) "

Perasaanmu kini seperti Guntur
Mengagetkan dan Menyebalkan
Membuatku kini seperti Hujan
Ketika jatuh semua menghindar

“Pagi sayang, maaf ya semalem aku ketiduran hehe”

“Pagi, iya gpp sayang, maaf ya suaraku buat kamu bangun”

“Gpp sayang, aku seneng bisa dibangunin dengan suara ngaji kamu jadinya aku bisa menyapa kamu”

“Hehehe alhamdulillah kamu bisa menyapaku karena ini, yaudah subuhan dulu gih, istriku”


(F.A)














1 comments:

  1. Unknown mengatakan...:

    Kak ate faighhting !!