PEMERAN UTAMA

”Kasian ya yang jadi anak buah penjahat ini, nyawa nya jadi kayak gak guna gitu, asal tembak mati yaudahhhh....”
“Iya kasian, padahal bos penjahat nya cuma di kejer, terus di tangkep tapi gak di bunuh”
“Gak enak banget emang jadi figuran di film action, masih mending jadi figuran di film Horor”
“Loh kok gitu?”
“Iya di film Horor kan figuran nya cuma jadi tukang sate yang lari ketakutan liat setan, terus tiba-tiba di scene yang berbeda dia jadi tukang somay dengan baju yang sama, gerobak yang sama-cuma beda tulisan doang, lari nya juga sama-kaki kanan duluan”
“Hahaha. Kamu hafal banget deh sama figuran”
“Iya soalnya waktu itu gak ada figuran laen, jadi peran aku double. Hahaha” Aku sekilas tertawa nyaring, sehingga membuat mas-mas disamping kiri ku terkejut dan menatap ku dengan sinis.
“Maaf mas hehe"
“......” Dia diam saja, sambil mengangkat popcorn dan memakan nya.
“Maaf mas, ini popcorn saya”
“......” Dia masih diam, dan meminum minuman soda disampingnya, seolah-olah ingin mengalihkan perhatian ku terhadap popcorn yang telah di makan nya tadi.
“Maaf mas, ini juga minuman saya”
“......” Dia mulai gugup dan mendadak pucat menahan malu, seakan-akan bicara dalam hati ‘pintu keluar nya dimana yaaaaaak?’
Melihat hal memalukan tersebut aku tak kuasa menahan pikiran jahat, ingin sekali ku ledek dia dengan berkata “Maaf mas, ini kursi saya” “Ini juga bioskop saya mas” “Yang mas pake ini juga baju saya” “Keringet mas ini juga keringet saya loh mas” “Gak modal banget sih mas, ih syebel !!!”
Hari itu aku sedang berada di Bioskop 21 di sebuah Mall di daerah Bandar Lampung yang orang-orang sering menyebutnya CP, aku menonton film ber genre Action kesukaan ku dan pacarku Mira Adisti, kami adalah penggila film-film bergenre Action seperti Transporter, The Mechanic, Crank, The Expendables, Death Race, Killer Elite, dll.
Ya benar, kami adalah penggemar Jason Statham-Aktor utama di film-film tersebut. Apapun film nya yang penting ada Jason Statham. Karena saat melihat nya berlari, menyetir mobil, berkelahi dan menembak musuh membuat ku selalu berfikir, LO GUE BANGET!!!. Dan Mira Adisti sangat mencintai sosok Jason Statham yang di film nya selalu berkarakter sebagai pria tangguh namun teramat sangat melindungi wanita. Seperti di salahsatu film nya dia rela mempertaruhkan nyawa nya untuk wanita yang notabene adalah musuh nya sendiri. Dia menyelamatkan wanita itu dari kecelakaan mobil, disaat amarah nya memuncak dia masih bisa mengalahkan logika nya dengan perasaan. Kemudian membuat ku minder dan berfikir BUKAN GUE BANGET !!!.
FYI, Menonton dengan Mira Adisti adalah hal yang paling menyenangkan, karena kebiasaannya yang suka mengajak berdebat disaat film sedang berlangsung, membuatku menjadi terlihat pintar saat harus menjawab pertanyaan nya. Hari itu aku sengaja menonton untuk merayakan Anniversary ku dengannya yang sudah lama tidak kami rayakan. Sangking lama tidak dirayakan sampai semalam dia datang ke dalam mimpi ku dan mengajakku menonton film action lagi, mungkin dia sedang ngidam senapan, granat, atau topi tentara AS, ya jadi kuturuti saja lah keinginannya itu.
Aku sengaja membeli tiket lebih awal dari jadwal tayang film nya, agar bisa memilih barisan tempat duduk favorit kami yaitu barisan E 1 dan 2, Iya dipojok, Kenapa? Masalah? Hah? Gue tau yang ada di otak kalian! Kami memang suka menonton dari kursi pojok, bukan karena untuk bebas pegangan atau rangkulan (aja) tapi karena dari kursi itu layar bioskop terlihat sangat pas dimata, gak terlalu dekat gak terlalu jauh, kalo gak percaya cobain deh duduk disitu, pasti enak, mesum nya.
“Eh kamu perhatiin gak? Kenapa ya di film action gini pemeran utama nya selalu dapet celah buat dibunuh, tuh tuh liat deh pergerakan nya itu gampang banget buat ditembak, tapi gak ditembak-tembak” Dia kembali memulai perdebatan.
“Hahaha. Nama nya juga pemeran utama sayang, pemeran utama kan jantung dari sebuah film, jadi kalo dia mati duluan, lawan main nya pasti mati gaya lah trus film nya jadi anti klimaks deh”
“Tapi....” Dia menyelak jawaban ku seakan-akan ingin melakukan pembelaan.
“Sama kayak aku kalo gak ada kamu, aku pasti mati gaya dan kisah hidup ku jadi anti klimaks sayang, karena kamu itu pemeran utama di hubungan kita”
“Ahh kamu mulai deh, gak bisa dibantah kalo yang ini hehehe”
“Hahaha. Sengaja biar kamu gak bawel lagi”
“Tapi ada gak sih film yang pemeran utama nya mati duluan?”
“Ada, bahkan mati beneran.”
“Hah film apa tuh?”
“Film Fast and Furious-Paul Walker a.k.a Brian o’conner, dia mati kecelakaan mobil, padahal di film nya dia jago banget bawa mobil. Ya yang namanya kematian itu bisa dateng darimana aja, mau ada celah atau enggak semua tergantung takdir” Entah mengapa mata ku berkaca-kaca seperti ingin menangis ketika bicara itu.
“Jadi Fast and Furious nanti bakal ada lanjutan nya gak ya? Brian o’conner nya diganti pemeran lain gitu?”
“Katanya sih ada, tapi gaktau bakalan sebagus sebelum nya atau nggak, karena Chemistry Brian dengan Dom lawan main nya itu udah gila-gilaan banget kompak nya”
“Ohh gitu....”
“Ya sama kayak aku lah, males nyari pemeran lain karena udah nyaman banget sama kamu”
“Ohya, walaupun nasib ku sama kayak Brian o’conner?”
“Mulai deh ngomong nya ngelantur, kamu itu pemeran utama di hubungan kita, kalo kamu gak ada lagi ya hubungan kita juga berenti, terus aku mending nganggur jadi jomblo seumur hidup deh daripada nyari yang lain !”
"Ahh jangan gitu, kamu harus terus cari pemeran lain dong, karena hidup kamu itu harus dilanjutin dan butuh lawan main"
"Aku gak mau, karena menjadi pemeran utama itu bukan sesuatu yang mudah, harus bertahap menjadi figuran dulu yang nyawa nya gak dianggap, sampai akhirnya diterima jadi pemeran utama yang harus nya sulit untuk dilupain"
"Ssssstttt......”
Dia tiba-tiba menempelkan jari telunjuknya di bibir ku yang sedikit sexy ini, seketika itu aku mulai memejamkan mata perlahan sambil merasakan kelembutan tangan nya yang kutempelkan di pipi kanan ku, terasa kenyamanan yang teramat sangat, yang tidak bisa di pungkiri kalau aku merindukan momentum seperti ini dengan nya, aku sungguh merindukan nya, Mira Adisti.
Namun kenyamanan itu seketika terganggu oleh kekejaman mas-mas disamping kiri ku tadi, dia menegurku dengan wajah garang seperti Tyrex yang ingin memakan mangsa nya.
“Bro, kalo nelfon jangan disini, mengganggu yang lagi nonton !”
“Yaelah, saya gak nelfon mas, ini tangan pacar saya, lah mas sendiri kenapa teriak-teriak, lebih mengganggu !”
“Aih ngelawak lagi lo, dasar stres, jangan berisik !!!”
“Iya gausah nyiprat juga ngomong nya, kena cewe gue woy !”
“Lah gimana ceritanya, cipratan gua masuk ke hape lo ! Stres !” Katanya sembari mengambil popcorn ku lagi.
“......” Aku hanya bisa terdiam melihat kekejaman Tyrex pemakan popcorn ini.
Beberapa menit kemudian tidak terasa film yang aku tonton sudah mencapai ending nya. Penonton pun berhamburan keluar, dan aku ikut beranjak dari kursi menuju pintu keluar tepat dibelakang mas-mas Tyrex itu, lalu aku buru-buru berjalan ke arah toilet wanita, mengikuti kebiasaan yang dilakukan Mira Adisti sehabis menonton film, aku mengulang kembali kebiasaan lama itu, berdiri dengan tegar sembari menundukkan kepala di depan toilet wanita dengan barisan pria-pria yang juga senasib denganku, mungkin kalau di buat komunitas nama komunitas kami adalah COCOPEPITO (Cowo Macho Penunggu Pintu Toilet).
Satu persatu pasangan mereka keluar dari toilet di iringi wajah lega dari pria-pria yang ingin cepat-cepat keluar dari komunitas COCOPEPITO, aku pun mulai menghitung menit demi menit karena biasanya paling sebentar Mira Adisti menghabiskan waktu 10 menit di toilet tersebut, setelah 10 menit aku langsung berjalan kearah parkiran motor, memakai jaket, masker, dan helm, tanpa berlama-lama lagi aku langsung mengegas motor ku keluar dari Mall sambil tersenyum ceria dan ingin sekali bicara kepadanya...
“Terimakasih Mira Adisti, semoga kamu seneng ya hari ini nonton dengan aku”
“Mungkin orang-orang menganggap aku gila hari ini, biarin, mereka gak tau aja kalo aku lagi sama kamu hehe”
“Tenang lah dan tunggu aku disurga ya Pemeran Utama ku, kalau mau apa-apa mampir lagi ke mimpi aku"
"Jangan berangkat sendiri, walaupun kamu jago bawa mobil nya kayak Brian o'conner, aku gak mau kamu kecelakaan lagi karena aku masih belum bisa jadi sosok Jason Statham buat kamu"
F.A

0 comments: